Program Perkebunan Aceh Harus Pro Petani

Para Petani Binaan LP2M Aceh UtaraSeratus lebih Kepala Keluarga (KK) masyarakat Gampong Riseh Tunong dan Kelompok Tani Maju Bersama Gampong Riseh Teungoh Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara menerima bantuan bibit kakao binaan LP2M Aceh Utara. Bibit cokelat/kakao binaan LP2M Aceh Utara diserahkan secara simbolis oleh Wakil Gubernur Aceh H. Muhammad Nazar, Sabtu (19/2).

Muhammad Nazar mengatakan dalam rangka membangun sektor pertanian dan perkebunan diperlukan langkah sinergi dari semua pihak serta perdampingan secara prima, fokus dan utuh kepada petani. Dengan Keterlibatan berbagai pihak, tentunya akan dapat memberikan input yang beragam kepada petani sehingga akan menghasilkan hasil yang lebih baik.

Pada sisi lain penguatan kelembagaan petani berbasis komunitas perlu terus dikembangkan supaya sikap kolektivisme petani terbangun dalam rangka memperluas jaringan antar petani.

Lanjutnya pengentasan kemiskinan tidak hanya menjadi tugas pemerintah. Masyarakat dan kelompok civil society dan pers juga perlu berperan dalam untuk membagun sektor pertanian. Semua harus saling mendukung, semua perlu dilibatkan, semua harus bersatu untuk satu komitmen mencari model yang tepat untuk pembangunan pertanian dan perkebunan yang meguntungkan masyarakat petani”ujarnya

Penyerahan bibit kakao/cokelat binaan LP2M Aceh Utara turut dihadiri oleh Dandim Aceh Utara, Kapolres Lhokseumawe, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Aceh Utara, Camat, Kapolsek, Koramil serta Muspika Plus Kecamatan Sawang serta Tokoh Masyarakat, Para Pimpinan Dayah dan Para Keuchik Se-kecamatan Sawang.

Ketua LP2M Sumadi Arsyah menyebutkan bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat yang mempunyai lahan dengan harapan bantuan LP2M dapat dimanfaatkan para penerima untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Selain memberikan bantuan bibit kakao/coklat, LP2M juga akan melakukan pelatihan budidaya, pengawasan dan pendampingan agar bibit kakao/cokelat tersebut benar-benar ditanam. Sebab, selama ini banyak bantuan yang diberikan pemerintah tidak efektif, karena lemahnya pengawasan dan pendampingan".

Sumadi Arsyah juga menyebutkan kedepan permasalahan kesejahteraan masyarakat akan semakin komplek di Aceh. Oleh karena itu, dibutuhkan migitasi sejak dini dari semua komponen untuk mengatasinya dan pemerintah (birokrasi) berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan iklim yang sehat dan menunjang.

Di Aceh banyak komodoti unggul yang bisa dikembangkan dan memiliki prosfek yang bagus untuk menjadi basis pembangunan ekonomi masyarakat di pedesaan yang kuat, salah satunya adalah dengan penyedian bibit cokelat unggul untuk petani yang kekurangan modal."ujar mantan Koordinator Enumerator Evaluasi Satuan Kerja Pemerintah Aceh(SKPA) Pemerintah Aceh.

Pada sisi lain ia mengatakan bahwa pola pikir sebahagian besar petani kita masih cenderung statis dan sulit untuk berubah. Sehingga wajar kalau sebahagian masyarakat kita masih menganggap untuk menjadi petani tidak memiliki masa depan dan paradigma seperti ini harus diubah.

Oleh karena itu, sudah saatnya dibentuk sebuah grand strategy yang memuat target dan sasaran yang menjadi kesepakatan dan acuan semua pihak dalam membangun pembangunan pertanian berbasisi para petani.

Oleh karena itu, kehadiran tenaga penyuluh pemerintah yang handal dan profesional mutlak diperlukan untuk menambah akselerasi pembangunan pertanian dan perkebunan di Aceh, agar melahirrkan sosok-sosok petani yang moderen dan profesional.(**)

0 komentar:

Visi & Misi

VISI
Terwujudnya kedaulatan, kemandirian, keadilan, dan kesejahteraan petani Aceh

MISI
Memfasilitasi, mengadvokasi, mencerdaskan dan menjembatani aspirasi petani Aceh untuk terwujudnya kedaulatan, kemandirian, keadilan dan kesejahteraan petani.