Taiwan Siap Investasi Rp 5 Triliun di Aceh

Ilustrasi
JAKARTA - Investor asal Taiwan dalam waktu dekat siap menanamkan investasi bidang kelautan dan perikanan di Aceh senilai Rp 5 triliun. Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menyatakan segera memproses seluruh izin yang dibutuhkan.

Demikian hasil pertemuan antara Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Muhammad Nazar dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di Kantor Kementerian dan Kelautan, Jakarta, Kamis (10/3). “Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari dimasukannya Aceh dalam master plan percepatan, dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia beberapa waktu lalu di Istana Bogor. Aceh harus memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya,” kata Muhammad Nazar.

Wagub memberitahukan bahwa investor Taiwan akan memulai kegiatannya pada April 2011. Mengingat waktunya kian dekat ia mengharapkan Kementerian Kelautan bisa memperlancar rencana tersebut. “Pada prinsipnya Pak Fadel dan jajarannya sudah menyatakan dukungan. Ini sesuai dengan komitmen dan amanat Presiden pada saat rapat kerja di Bogor bahwa Pusat dan daerah harus menghapus kendala-kendala birokrasi,” kata Wagub.

Disebutkan sebagai bentuk kerjasama, investor Taiwan akan merampungkan pembangungan pelabuhan perikanan Lampulo dan membangun pelabuhan penyangga di Idi dan pelabuhan kawasan pantai barat serta pengadaan kapal. “Dengan masuknya investor Taiwan ini diaharapkan akan memacu pertumbungan ekonomi Aceh di sektor kelautan. Kelak nelayan Aceh harus sejahtera dari kegiatannya sebagai nelayan,” tekad Wagub Nazar.

Sementara itu secara terpisah Wagub juga bertemu dengan Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia. Keduanya mmebicarakan tentang kemungkinkan membudidayakan potensi rumput laut di Aceh. “Kita benar-benar akan menaruh perhatian terhadap seluruh potensi kelautan dalam arti luas. Dimana didalamnya termasuk rumput laut,” jelas Wagub.

Akademi Kelautan
Dalam pertemuan itu Menteri Fadel Muhammad juga menyetujui rencana pembangunan Akademi Perikanan dan Kelautan di Aceh Besar. Biaya bersumber dari APBN. “Pemerintah Aceh telah menyediakan lahan di Aceh Besar. Kita harapkan pihak kementerian segera mewujudkan rencana ini. Alhamdulillah menteri setuju,” tukas Wagub.

Wagub mneyatakan bahwa potensi kelautan dan perikanan Aceh sangat besar. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya terampil untuk mengolahnya. “Salah satu cara melalui pendidikan,” katanya.(fik)


Sumber : Serambi Indonesia

0 komentar:

Visi & Misi

VISI
Terwujudnya kedaulatan, kemandirian, keadilan, dan kesejahteraan petani Aceh

MISI
Memfasilitasi, mengadvokasi, mencerdaskan dan menjembatani aspirasi petani Aceh untuk terwujudnya kedaulatan, kemandirian, keadilan dan kesejahteraan petani.